Tak terasa, liburan hanya tersisa beberapa minggu lagi dan kamu akan memulai kehidupan sebagai mahasiswa baru. Kamu pasti tahu bahwa sebelum bisa memulai perkuliahan, kamu harus mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau dikenal juga sebagai OSPEK. Kegiatan ini bertujuan untuk menyambut kamu mahasiswa baru dan mengenalkanmu dengan lingkungan kampus. Yang sering kamu dengar, OSPEK itu menyeramkan dan tidak mendidik. Ada unsur kekerasan dan pelecehan di dalamnya. Akan tetapi apa kamu tahu, kalau OSPEK punya sisi yang menyenangkan? Setidaknya, di beberapa kampus. Ini dia 7 kegiatan orientasi kampus dalam dan luar negeri yang membuat kamu ingin mengikutinya.
Memecahkan Rekor Muri – Universitas Pendidikan Indonesia
OSPEK terdengar membosankan hingga kadang kamu malas mengikutinya. Kamu membayangkan ribuan orang yang duduk diam mendengarkan kuliah umum di dalam ruangan besar. Nyatanya, hal itu tidak terjadi di Universitas Pendidikan Indonesia. Kampus ini justru memanfaatkan ribuan mahasiswa barunya untuk membuat sesuatu yang bermanfaat sambil memecahkan rekor MURI bersama-sama saat kegiatan orientasi studi. Di tahun 2014, UPI memecahkan rekor muri dengan meminta 4629 mahasiswa baru untuk membuat sebuah buku tulis dari kertas HVS secara individual. Setelah misi pembuatan buku dan pemecahan rekor selesai, buku-buku tulis tersebut dihibahkan untuk sekolah yang berada di kawasan Ciwidey. Sedangkan di tahun sebelumnya, ribuan mahasiswa membuat tempat pensil kreatif yang dihias sesuka hati seperti yang terlihat dalam foto di atas. OSPEK di dalam ruangan tidak sebatas mendengar kuliah yang panjang, tapi bisa juga memacumu untuk jadi kreatif dan produktif.
Kindness Campaign – Nanyang Technology University
Di Indonesia, kamu sering mendengar bahwa kegiatan orientasi di kampus bukannya membangun kepribadian mahasiswa menjadi lebih baik, malah merendahkan mahasiswa. Seusai rangkaian kegiatan, mahasiswa jadi terlampau lelah dan malah tidak semangat untuk belajar di kampus. Beda dengan yang terjadi di Nanyang Techology University, Singapura. Saat orientasi, mahasiswa diberi sebuah program yang disebut ‘Kindness Campaign’. Setiap mahasiswa bersama dengan kelompoknya harus membuat 30 orang tersenyum di hari itu, dengan melakukan kebaikan dalam bentuk apapun. Mahasiswa bisa membagikan bunga atau air botolan secara gratis di tempat umum, membersihkan toilet dan taman publik, sampai membantu pekerjaan orang-orang yang sudah tua. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan orientasi ini dilakukan selama 30 hari. Dan hasilnya? Bukan hanya warga sekitar yang menjadi bahagia, tapi mahasiswa yang melakukan kebaikan itu justru merasa lebih bersemangat dalam menjalani tugasnya di kampus.
Diskusi di Luar Ruangan – University of Meksiko
Diskusi mungkin bukan hal yang aneh untuk dilakukan saat orientasi. Tapi, kebanyakan diskusi yang kamu tahu adalah diskusi di dalam ruangan, dengan meja dan kursi, serta suasana yang tegang. Materi yang didiskusikan pun seringkali hal yang tidak berkaitan dengan keadaan sekitar lingkungan yang ditinggali. Tapi tidak begitu di University of Meksiko. Diskusi dimulai dengan kakak tingkat mengajak 10 mahasiswa baru untuk duduk-duduk di taman, lalu saling berkenalan dengan santai. Setelah itu, mereka mulai berdiskusi tentang isu negara yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Amerika. Mahasiswa adalah pewaris bangsa yang harus peduli dengan keadaan negaranya. Karena kalau bukan mahasiswa, siapa lagi?
Menghadiri Welcoming Party – Hochschule Harz
Waktu SMA, saya pernah mengalami masa orientasi yang kurang menyenangkan. Panitia memberi syarat kepada peserta untuk membawa berbagai macam makanan dan alat tulis dengan kode aneh seperti, ‘oli yang bisa dimakan’, ‘pulpen laki-laki salju’, dan semacamnya. Ketika peserta tidak bisa menebak barang yang disembunyikan di balik kode tersebut, panitia langsung menghukum para peserta. Panitia tidak mempersiapkan apa-apa selain alat pengeras suara. Berbeda dengan sebuah universitas di Belanda, Hoschule Harz. Panitia justru mempersiapkan berbagai makanan dan mengadakan pesta untuk menyambut mahasiswa baru. Pesta ini bisa jadi ajang untuk mengenal satu sama lain tanpa ada kecanggungan. Awal yang bagus untuk mencari koneksi saat kuliah nanti.
Mengetahui Keadaan di Area Lokal – University of Adelaide
Apakah kamu tahu, kenapa pemberian materi saat orientasi terasa membosankan? Seringkali, materi yang disampaikan tidak punya hubungan kuat dengan apa yang kita rasakan dan kita jadi kurang tertarik. Panitia acara hanya memilih materi yang dirasa berguna saat kuliah nanti. Padahal, mahasiswa baru bahkan belum mengerti keadaan seperti apa yang akan mereka hadapi di sekitar mereka. Di University of Adelaide, panitia memahami pengetahuan apa yang mahasiswa butuhkan. Mereka memilihkan isu tentang how-to-survive-in-Adelaide dan membahas mulai dari keamanan, bahasa, makanan, sampai rencana keuangan. Orang bilang, tak kenal maka tak sayang. Bagaimana kamu bisa merasa nyaman dan sayang di kota yang akan kamu tinggali jika kamu belum benar-benar mengenal kota itu.
Menerbangkan Lampion – Telkom Univeristy
Pada acara orientasi, mahasiswa baru biasanya diminta untuk membawa properti. Tahun-tahun sebelumnya di beberapa universitas, properti itu bisa jadi topi petani, rok rumbai dari tali rafia, sapu lidi, atau ember. Beberapa tahun terakhir, panitia di Telkom Univeristy meminta hal yang berbeda. Mereka meminta mahasiswa untuk membawa lampion di malam terakhir dan menerbangkannya bersama-sama di sebuah danau. Setelah 3 hari masa orientasi yang penuh tugas, pelepasan lampion ini jadi momen penyegaran yang mengharukan.
Membuat Logo Berukuran Raksasa – Universitas Gadjah Mada
Sebuah foto selalu jadi pengingat untuk mengenang suatu momen. Kamu pasti sering berusaha untuk tampil jadi yang terbaik saat berfoto. Entah itu dengan memakai baju yang terbagus, aksesori yang paling berkilau, make up yang on point, atau bahkan mengeditnya di Photoshop. Daripada berusaha terlihat menonjol sendirian, mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada angkatan 2015 diajak untuk membuat logo ASEAN menggunakan topi yang dipakai di kepala mereka. Usaha yang dilakukan untuk membuat logo yang terlihat sempurna dalam foto bukan lagi urusan perseorangan, tapi dibutuhkan kekompakan dari setiap mahasiswa.
Meskipun kampusmu tidak tersebut di atas, siapa tahu ada kejutan menarik di kegiatan OSPEK tahun ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semuanya akan baik-baik saja.
0 komentar