Sinetron vs Anime
Pendahuluan
Akhir-akhir ini baik sinetron indonesia maupun anime terus bermunculan di negeri ini. Makin semaraknya judul-judul baru yang digarap keduanya, masing-masing disambut oleh para penggemarnya terutama bagi kalangan muda. Akan tetapi jika keduannya dibandingkan dalam berbagai aspek, sinetron Indonesia jauh tertinggal di belakang dibanding anime Jepang. Bahkan banyak pula yang mencap sebagai sampah untuk beberapa sinetron indonesia yang sedang tayang. Tapi berbeda dengan anime jepang, para pengemarnya selalu tidak sabar menunggu-nunggu anime baru yang akan rilis. Wah bagaimana cara membuat sinetron indonesia jadi bisa seseru anime jepang, berikut ini adalah bumbu-bunya :
1. Ganti sifat tokoh utama
Jika dalam sinetron indonesia para tokoh utama cenderung seseorang yang sempurna, hal ini berbeda dengan karakter utama dalam anime jepang, di awal cerita mereka bukanlah orang yang sempurna bahkan cenderung memiliki banyak kekurangan. Contohnya naruto ato lutfi, yang agak bodoh dan ceroboh, hal ini malah yang membuat menarik anime tersebut, seandainya naruto jadi sekeren dan secool sasuke pasti cerita akan jadi sedikit membosakan. Maka ganti karakter tokoh utama pada sinetron indonesia jadi karakter yang suka ceroboh, agak bodoh, jail, sedikit mesum. Tapi tonjolkan juga sifat-sifat positifnya seperti: berjiwa patriot, tekat bulat yang amat tinggi, penyabar, simpatik dan penolong bagi siapa saja, periang, semangat tinggi dan pantang menyerah. Sifat-sifat inilah yang membuat mereka layak jadi tokoh utama.
2. Modifikasi tema cerita
Tema adalah unsur paling penting dalam suatu cerita, sinetron Indonesia didominasi dengan tema tentang percintaan yang gitu-gitu aja yaitu percintaan, selingkuh, KDRT, perebutan harta dll. Tema-tema semacam ini selain membosankan, jalan cerita juga terlalu mudah ditebak oleh penonton. Solusinya jadikan tema percintaan itu hanya sebagai bumbu cerita saja, sebagai gantinya berikan tema lain sebagai tema utama yang menarik seperti di anime Jepang, misalnya tentang memasak, fotografi, permainan, olahraga, bakat tertentu dan banyak lainnya. Dunia anime di penuhi dengan aneka tema beragam, hal ini juga yang membuatnya menarik bagi para penggemarnya.
3. Beri pasangan karakter utama dengan karakter cewek yang sulit mengungkapkan perasaan cintanya
Karena banyaknya sifat negatif yang dimiliki karakter utama di awal cerita, maka tak heran apabila hal ini yang membuat ia sulit mencari kekasih, bahkan mungkin nasipnya akan menjadi jones sejati karena dijahuhi oleh semua kaum hawa. Lalu beri karakter cewek yang secara diam-diam memendam rasa padanya, akan tetapi sulit mengungkapkannya. Mungkin karena jaim, terlalu malu atau mungkin takut ditolak. Karakter ini lah yang nantinya bisa jadi bahan pemanis dalam cerita, malah penonton akan di buat geregetan karena kelakuan gadis ini yang tak kunjung-kunjung menyatakan cintanya pada tokoh utama.
4. beri karakter-karakter pendamping tokoh utama yang masing-masing memiliki sifat unik yang berbeda-beda
Semakin banyak karakter-karakter unik yang ada dalam suatu cerita, maka ceritanya akan semakin menarik dan seru. Beberapa contoh tokoh berikut mungkin bisa membuat cerita semakin rame:
a. Karakter yang sangat jenius dan pintar
b. Karakter cewek yang hobi memasak tapi rasa masakannya bagaikan racun yang sangat ditakuti tokoh utama
c. Karakter yang selalu marah atau jengkel dengan kelakuanan tokoh utama, sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan menghajar tokoh utama.
d. Karakter yang punya phobia tertentu
e. Karakter berupa guru killer yang tak ragu-ragu memberi hukuman pada tokoh utama.
5. Beri pesan moral yang mendidik
Sinetron Indonesia pun sepertinya sudah memiliki image lebay atau berlebihan yang sulit hilang dalam benak masyarakat. Dari akting, jalan cerita sampai segala-galanya tampak lebay, hal ini membuat penonton tidak mendapatkan pesan moral apa-apa. Sebagai contoh bagaimana kita biasa melihat seringnya adegan yang tidak pantas dalam latar belakang sekolah misalnya adegan pacaran, tawuran pelajar, kebut- kebutan juga memamerkan fashion yang berlebihan dan tidak pantas di sekolah. Tidak seperti anime yang menonjolkan pesan moral yang sangat kuat mengenai hubungan antar teman atau sahabat. hal ini sering ditunjukan lewat adegan saling menolong dan peduli apabila ada teman yang mendapatkan masalah.
6. Kurangai jumlah episode
Tradisi sinetron Indonesia dengan ratusan episodenya bisa membuat penonton stres dan merasa enggan mengikuti jalan ceritannya. apalagi adanya sistem kejar tayang atau yang lebih dikenal stripping yang sebenarnya alah membuat kualitas sinetron itu menjadi berkurang karena diburu deadline dan cerita menjadi ngawur karena melenceng dari cerita awal. berbeda dengan anime yang tiap sesion nya cuma terdiri 12 - 24 episode saja, ini membuat penonton merasa puas mengikuti jalan ceritannya.
7. Silahkan agan-agan kaskuser tambahin sendiri
0 komentar