Rabu, 31 Agustus 2016

Kenapa ya Jakarta banjir terus?


Akhir minggu lalu berita soal Ahok kembali rame. Bukan soal perseteruannya di ajang Pilkada ya gan. Tapi soal banjir khususnya yang melanda kawasan Kemang dan beberapa kawasan lain di Jakarta Selatan.

Emang sih banjir udah jadi tamu tahunan buat warga Jakarta. Tapi banjir kali ini menurut ane agak beda. Kenapa? yuk simak Thread ini sampe abis.

Akhir pekan lalu, Jakarta kembali diguyur hujan. Akibatnya udah ketebak dong. Banjir. Tapi kali ini bukan Kampung Pulo atau Bukit Duri yang rame diberitakan. Tapi, salah satu kawasan elit yaitu Kemang. Mobil-mobil yang terparikir di kafe-kafe di sana kerendem smua gan. Nih cekidot.

Tenggelam gan


SUMUR
Kawasan elit kok kebanjiran. Sampe-sampe warga Bekasi yang dulu sering di-bully mulai bales nge-bully Jakarta.Nih gan...

Bekasi nyinyirin Jakarta


Lagi dan lagi bekasi nyinyirin jakarta


SUMUR
Terus, apa reaksi pemerintah Pemprov DKI?

Kasihan banget Ahok ya....


Ahok nyalahin warga yang tinggal di bantaran kali Krukut. Menurut Ahok Kemang banjir lantaran banyaknya warga yang bangun rumah di bantaran kali krukut. Dinding rumah mereka yang jebol tersebut bikin air mengalir deras ke arah Kemang. Tidak cuma itu, air yang mengalir itu kebetulan mengarah ke daerah yang gak ada pompanya, sehingga menyebabkan banjir parah.

Padahal nih gan, dulu ahok sesumbar Jakarta gak bakal lagi kebanjiran walopun diguyur hujan 3 hari. Lha ini baru dua jam kawasan elit langsung tenggelam.

SUMUR
Gak salah juga sih menurut ane. Karena warga juga punya kewajiban mengurangi banjir. Jangan nyalahin pemerintah kalau warga sendiri masih suka buang sampah sembarangan. Bener gak?

Kelakuan warga yang suka ngeluh banjir


SUMUR

Banjir di Jakarta udah terjadi sejak zaman Belanda gan. Bahkan katanya sejak zaman kerajaan Tarumanegara. NIh buktinya.

Dari dulu Jakarta udeh banjir


SUMUR

Sebelum kita ikut-ikutan nyalahin salah satu pihak. Kita cari tau dulu yuk apa aja sih penyebab banjir di Jakarta. Ni ane kutip dari data Urban Poor Consortium.

1. Kiriman dari kota tetangga

Salah satu penyebab banjir yang klasik yaitu kiriman dari Bogor dan Depok. Dua daerah itu memang berkembang gan. Banyak lahan yang tadinya hutan atau daerah terbuka beralih fungsi jadi villa, kebun dan hunian warga. Akibatnya, daya serap tanah jadi berkurang. Alhasil, air hujan yang harusnya diserap tanah malah mengalir ke Jakarta yang memang lokasinya lebih rendah. DItambah lagi, di Jakarta setidaknya ada 13 sungai yang mengalir di dalam kota. Makin aja deh...

2. Berkurangnya jumlah waduk dan rawa

Air kiriman Bogor dan Depok makin gak terbendung karena sejak zaman Belanda, jumlah waduk di Jakarta berkurang drastis. Dulu jumlahnya sektiar 800 dan sekarang gak lebih dari 200. Begitu juga rawa, sebagian besar wilayah di Jakarta yang dulunya rawa kini sudah berganti. Agan dan aganwati tau penyebabnya? gak lain dipake buat hunian (kebanyakan ilegal) dan sisanya mengering atau jadi bangunan lain.

3. Penurunan muka tanah

Nah ini nih yang bahaya. Sebagai ibu kota, tentu Jakarta menarik minat banyak pendatang. Makin banyak warga pendatang berarti makin banyak juga hunian. Makin banyak hunian, makin banyak juga air tanah yang diambil. Akibatnya, tanah di Jakarta dikabarkan turun 3 sampe 10 cm per tahun. Agan bisa bayangin apa yang bakalan terjadi 20 tahun kemudian? area banjir makin luas gan!

4. Perubahan iklim

Sekitar 4 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut dan menghadapi resiko peningkatan permukaan air laut serta hujan. Akibatnya, hujan ekstrem sering terjadi.

5. Ombak tinggi

Akibat dari penurunan muka tanah dan perubahan iklim, maka ancaman ombak juga makin gede gan. Buktinya, banjir besar pada 2007 yang menenggelmkan sebagain besar wilayah Jakarta.

Kenapa ya Jakarta banjir terus?

1. Normalisasi sungai

Sejak Ahok menggalakan normalisasi kali Ciliwung, setidaknya sudah beberapa pemukiman pinggir kali yang digusur. Misalnya Kampung Pulo. Selanjutnya, Pemprov menutupi bantaran kali dengan semen. Kini sekitar 9 Km bantaran kali Ciliwung udah ditutup. Niatnya sih supaya aliran air lancar. Tapi,semen yang menutupi bantara kali justru membuat air gak terserap sama tanah di sana. Selain itu, warga sektiar kali juga jadi kesulitan air tanah karena gak terserap.

2. Zona Hijau

Buat pelanggan setia Kali Jodo, pasti sedih nih. (emot smiley). Kali Jodo sekarang rata sama tanah karena mau dijadiin Zona Hijau gan. Niatnya sama, supaya air hujan bisa diserap sama tanah. Sampai 2015 lalu, total udah ada 113 penggusuran buat merealisasikan normalisasi bantaran kali dan membuat zona hijau.

3. Reklamasi

Reklamasi awalnya bertujuan buat menghalau air laut yang menjadi biang banjir rob di Utara Jakarta. Tapi, beberapa pihak justru menuding bahwa reklamasi justru jadi salah satu penyebab banjir. Gimana bisa? Reklamasi atau pembentukan pulau buatan membuat aliran air dari 13 sungai di Jakarta ketahan gan.

Nah itu aja yang ane paparkan di Thread kali ini gan. Agan dan aganwati pasti punya pemikiran sendiri dong soal banjir Jakarta. Gak ada salahnya kalau pemikiran agan itu dituliskan di komentar supaya kita semua pada melek soal banjir Jakarta dan tau apa yang mesti kita perbuat supaya banjir di Jakarta berkurang.



User Kaskus : inkholic
Load disqus comments

0 komentar